a) Pengertian Erosi Porsio
Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka
yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya
bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena
rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.
Erosi porsio atau disebut juga dengan erosi serviks adalah hilangnya
sebagian / seluruh permukaan epitel squamous dari serviks. Jaringan yang
normal pada permukaan dan atau mulut serviks digantikan oleh jaringan
yang mengalami inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan endoserviks ini
berwarna merah dan granuler, sehingga serviks akan tampak merah, erosi
dan terinfeksi. Erosi serviks dapat menjadi tanda awal dari kanker
serviks.
Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3:
1) Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks
2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks
3) Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area serviks.
b) Penyebab erosi serviks :
1. Level estrogen : erosi serviks merupakan respons terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh.
a) Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan dalam kehamilan
karena level estrogen yang tinggi. Erosi serviks dapat menyebabkan
perdarahan minimal selama kehamilan, biasanya saat berhubungan seksual
ketika penis menyentuh serviks. Erosi akan menghilang spontan 3-6 bulan
setelah melahirkan.
b) Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks lebih umum
terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB dengan level estrogen yang
tinggi.
c) Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi
wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon
maternal saat bayi berada di dalam rahim
d) Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena
penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil, krim , dll.
2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai
menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan
erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur
sehingga mudah terserang infeksi.
3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche dan kontrasepsi
kimia dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks.
Erosi serviks juga dapat disebabkan karena trauma (hubungan seksual,
penggunaan tampon, benda asing di vagina, atau terkena speculum)
c) Gejala erosi serviks:
(1) Mayoritas tanpa gejala
(2) Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi) yang terjadi :
· Setelah berhubungan seksual (poscoital)
· Diantara siklus menstruasi
· Disertai keluarnya cairan mucus yang jernih / kekuningan, dapat berbau jika disertai infeksi vagina
(3) Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi, sehingga sekresi serviks
meningkat secara signifikan, berbentuk mucus, mengandung banyak sel
darah putih, sehingga ketika sperma melewati serviks akan mengurangi
vitalitas sperma dan menyulitkan perjalanan sperma. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya infertilitas pada wanita.
d) Penanganan erosi porsio/erosi serviks
1) Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio.
2) Melakukan penatalaksanaan pemberian obat.
· Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri
/streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan
lunak.
· Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan
· Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit
EROSI PORSIO
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Subscription
Search this blog
like me please...
Lencana Halaman
Lencana Facebook
Lencana Foto
Lencana Suka
Blogger templates
Popular Posts
-
1.1 Komplikasi kelainan, penyakit dalam persalinan v Pemeriksaan kehamilan dini 2. Kontak dini kehamilan trimester I 3. Skrin...
Halaman
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar